Bondowoso – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Darul Falah Bondowoso menggelar pembekalan bagi 47 peserta Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Meredeka (KKN-MBKM) Membangun Desa di Kabupaten Situbondo. Acara ini berlangsung pada Sabtu, (20/07/2024) di Gedung kampus Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Darul Falah Bondowoso dan dihadiri oleh H. Sutriyono, S.Ag., M.M, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Darul Falah Bondowoso, Ketua Panitia dan Sekretaris KKN-MBKM.
Pembekalan ini merupakan tahap awal sebelum mahasiswa terjun ke lapangan. H. Sutriyono, Ketua STIS Darul Falah Bondowoso menegaskan pentingnya KKN dalam menjembatani teori yang diperoleh di kampus dengan realitas dilapangan. “Melalui KKN, kita bisa mengetahui kekurangan kita dan apa yang dibutuhkan masyarakat, sebab terkadang teori yang didapat di kampus tidak selalu sesuai dengan kenyataan di lapangan. Inilah pentingnya pelaksanaan KKN,” Tuturnya.
Sutriyono menekankan bahwa kesuksesan tidak hanya bergantung pada ilmu, tetapi juga pada karakter yang baik. “Untuk mencapai keberhasilan dalam kehidupan nyata, tidak cukup hanya punya ilmu. Karakter dan cara berkomunikasi juga sangat penting. KKN ini adalah kesempatan untuk menempa diri dan memperbaiki karakter kita,” Tambahnya.
Selain itu, Ketua STIS Darul Falah Bondowoso, H. Sutriyono juga mengingatkan pentingnya berbaur dengan masyarakat. “Jika ingin menguasai ilmu, carilah tempat sepi. Namun, jika ingin memperbaiki karakter, berkumpullah dengan masyarakat. Dengan berbaur, kita bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan diri kita, serta apakah kita diterima dengan baik atau tidak.”
Ketua STIS Darul Falah Bondowoso juga mengingatkan mahasiswa, agar tidak merasa lebih tinggi dari masyarakat. “Jangan merasa lebih, karena perasaan seperti itu akan mempengaruhi karakter kita dan membuat kita sombong. Berbaurlah dengan masyarakat untuk belajar dan melengkapi pemahaman yang didapat di bangku kuliah.”
Kegiatan KKN-MBKM ini diharapkan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas. Mahasiswa diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dan meninggalkan kesan yang baik. “Ikuti kebiasaan dan tradisi yang ada di masyarakat, seperti kegiatan sarwah, tahlil, dan bekerja sama dengan baik dengan masyarakat. Tetap jaga almamater kita jangan sampai hal-hal yang tidak di inginkan yang di luar batas koridor terjadi, karena kita adalah santri mahasiswa, Perguruan Tinggi yang berada di bawah naungan Pesantren. terakhir jangan lupa untuk berdoa, jika perlu melakukan istighosah meminta pertolongan kepada Allah agar kegiatan KKN berjalan lancar,” harap H. Sutriyono
No comment