Gelar Halaqah Internasional, STIS Dafa Bondowoso Hadirkan Narasumber dari Tarim Hadramaut – Yaman


Bondowoso_ Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Falah Bondowoso, Mengadakan halaqah Internasional pada hari Ahad, tanggal 28 Januari 2024. halaqah ini bertema “ Implementasi Maqasid Syari’ah dalam pembentukan hukum”.  Hadir sebagai pemateri dalam acara ini, yakni Habib Ali bin Syekh Abu Bakar dari Tarim-Yaman. Dimana beliau adalah pelajar pertama di Darul Musthafa Yaman, santri pertama Habib Umar bin Hafidz Tarim-Yaman, sekaligus Khadim ponpes Al-ilmun Nafi’ Tarim-Yaman. Turut hadir sebagai penerjemah dalam acara ini yakni, KH. Alma’I Sufyan Situbondo

Habib Ali bin Syekh Abu Bakar dalam ceramahnya menyampaikan bahwa esensi dari kebahagiaan adalah kebahagiaan dunia akhirat. Orang yang memiliki kebahagiaan adalah yang memliki Qolbun Salim yakni seseorang menyucikan jiwanya dari penyakit-penyakit hati. Sehingga si pemilik mampu mengenal Allah, lalu tergerak untuk mewujudkan keimanannya  dalam sikap dan perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari.

“ Esensi dari -kebahagiaan- adalah kebahagiaan Dunia Akhirat. Siapakah orang yang berbahagia itu? Yakni orang yang menyucikan jiwanya dari penyakit-penyakit hatinya, maka dialah orang yang berbahagia. Seperti dalam panggilan Adzan “hayya a’alal Falah” yakni menghadap Allah. Makanya orang yang tidak sholat tidak akan pernah berbahagia, hatinya akan selalu sempit. ” terangnya.

Lebih lanjut  Habib Ali bin Syekh Abu Bakar menjelaskan Kebahagiaan dunia akhirat akan diperoleh oleh manusia yang senantiasa merasa dirinya terkontrol oleh Allah dimanapun dan kapan pun. Kebahagiaan  akan bisa dicapai hanya jika Ketika dirinya mampu melawan dan menundukkan nafsu yang ada pada dirinya.

“ Santri dipondok seperti Malaikat, riyadhah terus, rajin ibadah, giliran sudah boyong maka hancur amaliyah yang sudah jadi kebiasaan. Itu menunjukkan tidak sungguh-sungguh dalam mencari Allah. Harusnya amaliyah dipondok tetap diterapkan dimanapun karena pondok pesantren adalah tempat menempa diri” Imbuh beliau seraya tersenyum.

Dijelaskan juga, salah satu cara mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat yakni harus mencintai Rasulullah Saw. Begitu dahsyatnya arti cinta. Cinta, kata Imam Syafi’I adalah menggiring orang untuk mengikuti apapun titah sang kekasih (Ittiba’). Sebab cinta membawa kita dalam koridor sunnah yang telah digariskan Rasul. Oleh karena itu untuk bisa dekat dengan Rasul maka perbanyaklah bersholawat kepadanya dan perbaikilah akhlak kita.

“ Siapakah yang bisa dekat dengan Nabi Muhammad SAW?  Dijelaskan dalam hadits Nabi

  1. أقربكم مني مجلسا يوم القيامة أكثركم علي صلاة
  2.  أقربكم مني مجلسا يوم القيامة أحاسنكم أخلاقا

Perbanyaklah bersholawat kepada Rasulullah SAW dan perbaikilah akhlak kita sekalian” Pungkasnya.

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *